Monday 6 June 2016

Memahami Anchor, Link dan Hyperlink dalam HTML

anchor hyperlink html

Url atau link dalam HTML biasa dikenal dengan Hyperlink. Hyperlink adalah gambar atau teks yang dapat diklik dan membuka halaman lain. Hyperlink dalam HTML dibagi menjadi 2, yaitu :
    yaitu link yang tidak diawali dengan http, https, www. Biasanya digunakan untuk mengambil atau membuka gambar. Berikut ini contohnya
    <a href="images.jpg">
    Berikut contoh penggunaannya
    Seperti yang telah anda lihat di atas, atribut hrefnya hanya <a href="1.jpg"> yaitu link yang diawali dengan http, https, www. Berikut ini contohnya
    <a href="https://www.google.com/">
    Berikut contoh penggunannya
    Seperti yang telah anda lihat di atas, atribut hrefnya hanya
    <a href="http://4.bp.blogspot.com/-yakZ7ylQSgo/V1TgRQooZEI/AAAAAAAAAKE/ CSRLBP169lQuvx_Yew3wXo3LSampQPzygCK4B/s1600/1.jpg target="_blank"">
Lalu apa itu target="_blank"? target="_blank" merupakan salah satu atribut yang dimiliki oleh elemen anchor(<a>).
  • target="_blank"
  • Ketika anchor dengan atribut _blank diklik, maka akan langsung membuka tab baru dan mendirect ke halaman yang diklik.Berikut contoh penggunaannya
  • target="_self"
  • Ketika anchor dengan atribut _self diklik, maka halaman yang saat ini anda buka(halaman ini) akan ganti menjadi halaman berdasarkan dari url dari hyperlinknya. Berikut contoh penggunaannya
    <a href="https://www.facebook.com">Visit Facebook</a>
    <a href="https://www.google.com">Visit Google</a>
    <a href="https://www.youtube.com">Visit Youtube</a>
Dan kemudian apakah anchor(<a>) hanya bisa digunakan sebagai hyperlink saja? Tidak, sebenarnya anchor(<a>) juga bisa digunakan untuk menuju ke beberapa bagian di halaman yang saat ini sedang anda buka, ini dinamakan Linking on same page atau Internal Link, berikut caranya
<a href="#relativeLink">Go to Relative Link</a>
<a href="#absoluteLink">Go to Absolute Link</a>
<a href="#targetBlank">Go to Target _blank</a>

Sunday 5 June 2016

Benefit, dan Cara Menggunakan JQuery Method Chaining

Method Chaining

Method chaining adalah suatu teknik yang dapat digunakan untuk menyederhanakan kode dalam sebuah skenario yang melibatkan pemanggilan beberapa fungsi pada objek yang sama berturut-turut. Berikut adalah contoh bagaimana Anda dapat menggunakan metode chaining ketika menggunakan jQuery.
  1. Contoh penggunaannya :
  2. Bagaimana Cara Kerjanya?
    • $('li') mengembalikan sebuah JQuery Collection object
    • Ketika method .css() dipanggil, method ini mengaplikasikan warna ke semua elemen yang ada dalam JQuery Collection Object dan mengembalikannya ke JQuery Collection Object lagi.
    • Kemudian method .SlideUp() dijalankan saat method .css() selesai mengembalikan elemen ke dalam JQuery Collection Object
    • Proses seperti di atas akan terus dijalankan hingga mencapai method final(terakhir)
    Seperti yang telah anda lihat, menggunakan method chaining dapat merapikan code, tetapi bagaimanapun juga banyak developer/programmer tidak menyukai tampilan code ketika menggunakan method chaining dan memilih tidak menggunakannya.
    Catatan : Method chaining tidak akan bekerja hingga selesai jika ada salah satu method yang tidak berada di final(akhir) tidak mengembailan object. Contohnya di bawah ini, method text() mengembalikan string.

Pengertian, Penjelasan, dan Isi Head di HTML

Head Logo

Head atau biasa dikenal <head> adalah salah satu elemen penting yang dimiliki oleh sebuah file html selain body. Di head lah tempat para programmer biasanya memasukkan elemen script, link, style, title, meta, dll. Tidak seperti body, ketika anda memasukkan teks di body, maka ketika halaman dijalankan, teks yang anda masukkan di dalam body tadi akan ditampilkan di UI(User Interface). Head tidak menggunakan aturan seperti itu, jadi apapun yang anda masukkan ke dalam head tidak akan ditampilkan di UI(User Interface) kecuali anda memasukkan teks menggunakan proses javascript atau php. Dan berikut ini adalah daftar-daftar yang akan kita pelajari kali ini mengenai head :
  • Title
  • Style
  • Link
  • Meta
  • Script
  • Base
Akan dibahas satu per satu.

  1. Title

  2. Title atau biasa dikenal <title> adalah judul dari sebuah dokumen HTML yang ditampilkan pada judul jendela browser, di bagian title inilah biasanya digunakan memberi nama website anda dan deskripsi singkat 1 atau 2 kata mengenai halaman yang sedang dibahas.
    Coba fitur dibawah ini untuk mengganti title halaman ini.
  3. Style

  4. Style atau biasa dikenal <style> adalah elemen untuk mendefinisikan informasi style untuk dokumen HTML. Berikut contoh penggunaannya
  5. Link

  6. Link atau biasa dikenal <link> adalah elemen yang digunakan untuk menyertakan file eksternal ke dalam dokumen html. Berikut contoh penggunannya
    Contoh di atas menggunakan link untuk memanggil file css secara eksternal.

  7. Meta

  8. Meta atau biasa dikenal <meta> adalah elemen yang digunakan untuk memberi informasi tentang berbagai aspek baik dari nama penulis, bahasa, judul, kata kunci dari halaman web.Contoh penggunaan meta
    • Meta Author, digunakan untuk mengenal penulis, biasanya diisi nama penulis, email penulis
    • <meta name="nama author/penulis" content="nama, email">
    • Meta Content Language, digunakan untuk mengetahui bahasa yang digunakan oleh website. Robot mesin pencari menggunakan meta ini untuk mengkategorikan halaman web dengan bahasa yang digunakan.
    • <meta http-equiv="Content-Language" content="language">
    • Meta Description, ini adalah meta yang bisa dibilang paling penting, meta ini digunakan untuk memberikan deskripsi dari halaman web, jumlah karakter yang disarankan tidak lebih dari 150 karakter.
    • <meta name="description" content="deskripsi">
    • Meta Keywords, meta ini digunakan oleh mesin pencari. Oleh karena itu,memberikan meta ini ke halaman website dapat sangat menguntungkan.
    • <meta name="keywords" content="kata kunci">
    • Meta Title, meta ini berisi sama dengan tag <title> pada dokumen HTML.
    • <meta name="title" content="Judul Halaman">
    • Meta Robot, tujuan penggunaan meta ini adalah untuk menentukan halaman web yang mana saja boleh atau tidak boleh di-index oleh crawler. Meta ini sangat penting sekali terutama jika sesuatu website menggunakan frame sebagai navigasinya. Sudah tentu kita tidak ingin menampilkan menu-menu dalam frame untuk dibaca oleh search engine
      • Format dasar meta robot
      • <meta name="robots" content="index|noindex|follow|nofollow">
      • Misal, jika ingin web crawler membaca halaman utama beserta semua tautan yang ada, maka tambahkan meta berikut
      • <meta name="robots" content="index follow">
        Dengan perintah di atas crawler akan meng-index halaman utama dan menjadwalkan untuk mengindex halaman-halaman lain yang bisa dicari melalui hyperlink (<a href="">).

      • Misal, jika tidak ingin web crawler melakukan index maupun penelusuran tautan yang ada pada web, maka tambahkan meta berikut
      • <meta name="robots" content="noindex nofollow">
  9. Script

  10. Script atau biasa dikenal dengan <script> adalah elemen html yang digunakan untuk memproses JavaScript atau JQuery. Sebenarnya elemen ini bisa ditulis di dalam body, tetapi lebih afdol jika ditulis di dalam head, karena jika ditulis di dalam head, ketika halaman web dijalankan maka <script> ini akan didefinisikan terlebih dahulu dan akhirnya menyebabkan proses JavaScript berjalan lancar. Berikut contoh penggunaannya
  11. Base

  12. Base atau biasa dikenal dengan <base> adalah elemen html yang digunakan untuk mendefinisikan URL dasar/target untuk semua URL relatif dalam dokumen. Contoh penggunaan
    Contoh di atas adalah memanggil file JQuery secara eksternal dari API google developer, anda bisa mengecek url nya, yang seharusnya <script href="https://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jquery/1.12.4/jquery.min.js>" hanya menjadi <script href="jquery.min.js">. Ini dikarenakan saya sudah mendefinisikan URL dasar sebagai https://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jquery/1.12.4/ di dalam atribut href elemen <base>.

Friday 3 June 2016

Cara Menggunakan Each Function Dalam JQuery

JQuery Each Logo

Kali ini saya akan menjelaskan cara menggunakan JQuery each function. JQuery each function digunakan untuk memberi fungsi dari sebuah elemen dan diulang sejumlah elemen tersebut hingga semua elemen mempunyai fungsi.
  1. Syntax yang digunakan
    • Untuk mencari index dan elemen yang sedang dieksekusi
    • $('li').each(function(index, element){
      alert(index, + ' : ' + $(element).text());
      });
      Catatan : index dan isi dari sebuah elemen itu sendiri akan dikirim ke anonymous function tepat setelah each function dijalankan/dieksekusi.
    • Untuk mencari elemen saja, dapat menggunakan syntax dibawah ini
    • $('li').each(function(){
      alert($(this).text())
      });
    • Untuk stop dari each function dapat menggunakan return false;
    • $('li').each(function(){
      if($(this).text() == "Thailand"){
      return false; }
      });
  2. Menggunakan each function dengan mengetahui index dan elemen yang sedang dijalankan
  3. Menggunakan each function dengan mengetahui elemen yang sedang dijalankan
  4. Cara stop dalam each function
  5. Performa dalam menggunakan JQuery each function :
    • JQuery perlu mencari DOM untuk elemen div dengan id = divResult, untuk setiap daftar item dalam list(koleksi). Kinerja dapat ditingkatkan menggunakan "caching divResult elemen".
    • DOM elemen diperbarui pada setiap perulangan each function. Untuk meningkatkan kinerja bangunlah sebuah variable String dengan data yang dibutuhkan dan kemudian perbaru elemen DOM di luar perulangan. Hal ini memastikan bahwa elemen DOM hanya sekali diperbarui.
    • Untuk lebih jelasnya lihat dibawah ini :
    Penggunaan Awal
    Penggunaan yang dapat meningkatkan performa

Cara Menggunakan Disabled dan Enabled Selector dalam JQuery

Selector Logo

Kali ini saya akan menjelaskan cara penggunaan Disabled dan Enabled Selector dalam JQuery. Disabled Selector digunakan untuk memilih elemen yang mempunyai atribut disabled , sedangkan Enabled Selector digunakan untu kemmeilih elemen yang mempunyai atribut enabled.
  1. Syntax yang digunakan
  2. Selector Syntax Keterangan
    Disabled Selector $(':disabled') Untuk memilih semua elemen yang mempunyai atribut disabled

    Enabled Selector $(':enabled') Untuk memilih semua elemen yang mempunyai atriubt enabled
  3. Memilih semua elemen disabled dan memberi warna border
  4. Memilih semua elemen input text disabled dan memberi warna border.
  5. Memilih semua elemen enabled dan memberi warna border
  6. Memilih elemen textarea enabled dan memberi warna border

Wednesday 1 June 2016

Pengertian, Contoh dan Penjelasan JQuery #Id Selector

Selector Logo


Kali ini saya akan menjelaskan secara detil tentang selector #Id dalam JQuery, dan artikel ini adalah lanjutan dari artikel sebelumnya yang berjudul "Apa itu JQuery Selector". Dan dibawah ini adalah inti inti penting yang telah saya ringkas sedemikian rupa untuk menghemat waktu belajar anda.
  1. JQuery #Id Selector menggunakan fungsi document.getElementById() yang ada pada JavaScript.
  2. JQuery #Id Selector adalah selector yang paling efisien dibanding JQuery Selector lainnya, ini dikarenakan jika kita mengetahui id dari sebuah elemen, kita tinggal memanggil idnya dan menggunakannya.
  3. Elemen HTML yang mempunyai ID harus unik(tidak ada id yang sama antara elemen yang satu dengan yang lainnya) dalam sebuah halaman, jika ada yang sama maka JQuery #Id Selector hanya akan memproses elemen yang pertama.
  4. Fungsi JavaScript document.getElementById() menghasilkan error jika elemen dengan id yang dicari tidak ditemukan, lain halnya dengan JQuery #Id Selector, ia tidak akan menghasilkan error. Untuk mengecek jika sebuah elemen ditemukan, kita bisa menggunakan fungsi length dari JQuery.
  5. JavaScript document.getElementById() dengan JQuery(#id) Selector tidaklah sama. document.getElementById() menghasilkan mentahan objek DOM(Document Object Model), sedangkan JQuery(#id) selector menghasilkan objek JQuery yang telah terbungkus objek DOM dan siap diberi method. Ini adalah alasan mengapa kita dapat memanggil method JQuery seperti css(), click(), trigger() di objek yang dihasilkan JQuery, untuk mendapatkan objek DOM pokok dari JQuery menggunakan
  6. $("#id")[0];, [0] = urutan dari jumlah id (#id) yang tersedia.
    atau
    $("#id");
  7. document.getElementById() membutuhkan waktu proses yang lebih singkat dibanding JQuery("#id") Selector. Biasakan menggunakan document.getElementById() dibanding JQuery("#Id") selector kecuali jika kita membutuhkan fungsi tambahan yang disediakan oleh JQuery tersendiri.

  8. dikarenakan proses di atas sangat singkat, maka tidak perlu banyak waktu yang dibutuhkan hehe.., jika suatu saat anda memiliki proses yang membutuhkan waktu yang panjang, coba anda cari waktu proses yang dibutuhkan antara doc.getElementById dan JQuery("#id") Selector.

Cara Menggunakan Selected Selector Dalam JQuery


Kali ini saya akan menjelaskan tentang Selected Selector JQuery. Apa itu Selected Selector? Selected Selector hampir sama fungsinya dengan Checked Selector, hanya saja Selected Selector digunakan untuk memilih option yang terseleksi.
  1. Syntax yang digunakan :
  2. $('#idSelect option:selected')
  3. Menggunakan Selected Selector dalam single select dropdown
  4. Menggunakan Selected Selector dalam multiple select option

Pengertian, Contoh, dan Penjelasan JQuery Class Selector

JQuery Class Selector


Kali ini saya akan menjelaskan secara detil tentang Class Selector dalam JQuery, dan artikel ini adalah lanjutan dari artikel sebelumnya yang berjudul "Apa itu JQuery Selector". Dan dibawah ini adalah inti inti penting dari tutorial yang telah saya ringkas.
  1. Syntax yang digunakan :
  2. $('.class')
  3. JQuery Class Selector menggunakan fungsi native JavaScript getElementsByClassName()
  4. $('.small'), // memilih semua elemen dengan class small
    $('.small,.big'), // memilih semua elemen dengan class small atau big
    $('div.small,.big'), // memilih div elemen dengan class small atau semua elemen dengan class big
  5. Memilih semua elemen dengan class "small" dan memberi "2px border merah"
  6. Memilih semua elemen dengan class "small" atau "big" dan memberi border 2px solid red.
  7. Memilih semua elemen dengan class small yang berada didalam elemen dengan id=#div2 dan memberi border 2px solid red.
  8. Memilih semua elemen dengan class "small" dan memberi border 2px solid red. Catatan : div1 mempunyai 2 class, yaitu "small" dan "big"
  9. Memilih semua elemen yang mempunyai class small dan big. Catatan: tidak boleh ada spasi antara nama class
  10. Atau bisa juga menggunakan fungsi filter.

Pengertian, Contoh dan Penjelasan JQuery Element Selector

JQuery Element Selector


Kali ini saya akan menjelaskan secara detil tentang Element Selector dalam JQuery, dan artikel ini adalah lanjutan dari artikel sebelumnya yang berjudul "Apa itu JQuery Selector". Dan dibawah ini adalah inti inti penting dari tutorial yang telah saya ringkas.
  1. Untuk memilih elemen berdasarkan tag nama menggunakan JQuery Elemen Selector
  2. $('td'), // memilih semua elemen td
    $('div a'), // memilih semua elemen a(anchor) yang merupakan child dari elemen div
    $('div, span, a'), // memilih semua elemen div, span, dan a(anchor)
  3. Memunculkan alert untuk menghitung total element td dalam sebuah halaman
  4. Memilih semua elemen tr dan mengubah warna background menjadi merah.
  5. Memunculkan alert dengan isi dari sebuah tabel
  6. Memunculkan alert dengan isi dari setiap elemen tr dalam tabel
  7. Mengganti warna background dari semua elemen div, span, dan anchor
  8. Memilih elemen anchor yang berada dalam div
  9. Mengganti warna background table secara bergantian

Pengertian, Contoh, dan Penjelasan Attribute Value Selector dalam JQuery

JQuery Attribute Value Selector

Kali ini saya akan menjelaskan secara detil tentang Attribute Value Selector dalam JQuery, dan artikel ini adalah lanjutan dari artikel sebelumnya yang berjudul "Apa itu JQuery Selector". Dan berikut ini adalah hal-hal yang akan kita pelajari :
  1. Macam-macam Attribute Value Selector dalam JQuery :
  2. Attribute Equals Selector [name="value"]

    Attribute Contains Selector [name*="value"]

    Attribute Contains Word Selector [name~="value"]

    Attribute Contains Prefix Selector [name|="value"]

    Attribute Starts With Selector [name^="value"]

    Attribute Ends With Selector [name$="value"]

    Attribute Not Equal Selector [name!="value"]
  3. Syntax yang digunakan :
  4. $('[title="div1title"]')Memilih semua elemen yang mempunyai nilai atribut sama dengan div1title

    $('[title!="div1title"]')Memilih semua elemen yang mempunyai nilai atribut tidak sama dengan div1title

    $('[title*="testTitle"]')Memilih semua elemen yang mempunyai nilai atribut mengandung substring testTitle

    $('[title~="test"]')Memilih semua elemen yang mempunyai nilai atribut mengandung kata test, dibatasi dengan spasi

    $('[title|="myTitle"]')Memilih semua elemen yang mempunyai nilai atribut sama dengan myTitle atau berawalan myTitle yang diikuti dengan karakter hyphen(-)

    $('[title^="Title"]')Memilih semua elemen yang mempunyai nilai atribut berawalan Title

    $('[title$="Title"]')Memilih semua elemen yang mempunyai nilai atribut berakhiran Title
  5. Contoh Attribute Equals Selector
  6. Contoh Attribute Not Equals Selector. Cara Implementasi Not Equals Selector ada 2 cara yaitu :
  7. $('div[title!="Title"]') atau
    $('div:not([title!="Title"])')
  8. Contoh Contains Selector
  9. Contoh Contains Word Selector
  10. Contoh Contains Prefix Selector
  11. Dalam beberapa kasus bisa digunakan sebagai Equals Selector.
  12. Contoh Starts With Selector
  13. Contoh Ends With Selector